Langsung ke konten utama

Point To Point

Point To Point
  1. Masuk melalui winbox, Buat interface bridge dan beri nama bridge1
  2. Masukkan ether1 ke dalam interface bridge1
  3. Masukkan wlan1 ke dalam interface bridge1
  4. Masukkan Ip Address untuk interface bridge1
  5. Kliklah pada menu Wireless, pilihlah tab interface, lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan
  6. Buka Tab Wireless.
  7. Pilihlah mode AP-bridge
  8. band 2.4GHz-B/G /G-only
  9. frekuensi yang akan digunakan
  10. tentukanlah ssid .
  11. Security profile : Default
  12. Frequency mode : manual tx power
  13. mengaktifkan default authenticated dan default forward
  14. Klik OK
  15. pilihlah tab WDS
  16. Tentukanlah WDS Mode dynamicdan pilihlah bridge1 interface untuk WDS default bridge
  17. Lalu tekan tombol OK. 

2. Point To MultiPoint


  1. Lakukan konfigurasi pada tab general seperti pada access point
  2. Isi ip address, gateway, da DNS dari interface ether1
  3. Ip address : 192.168.21.1/24
  4. Network : 192.168.21.0
  5. Interface : local
  6. Isi gateway dari interface ether1
  7. Setting DNS : 8.8.8.8
  8. 8.8.4.4
  9. Setting ip route : dst address
  10. Gateway : 192.168.7.1
  11. Lakukan rule nat pada firewall untuk interface ether1 dengan action masquerade
  12. Masukan ip adderess, subnet mask, default gateway, dan DNS pada komputer / laptop
  13. Lakukan tes koneksi yang telah diseting
  14. Bila telah connect, cobalah brose dengan browser
Sumber : salsaafadilah.blogspot.com
(Salsa JK (Jusuf Kalla))


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skema Pengalamatan Jaringan IP Hirarkial

I.  Jaringan datar ( horizontal) dan  jaringan hirarkikal   A.   Jaringan Datar (Horizontal) Jaringan datar (Horizontal) Merupakan jaringan yang mana setiap perangkat device memiliki kedudukan yang sama, artinya berada pada level yang sama, sebagai contoh adalah jaringan peer to peer, jaringan LAN merupakan sebuah penerapan dari jaringan Datar (horizontal) yang mana setiap perangkat keras jaringan (device) memiliki hak yang sama didalam jaringan tersebut. Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap.   B.   Jaringan Hirarkikal     Jaringan Hirarkikal adalah sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa level ( tingkat )  dengan fungsi dan hak akses yang berbeda-beda. dimana terdapat beberapa perangkat  device yang memi...

TroubleShooting pada Layer Data Link

TroubleShooting pada Layer Data Link Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi, dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat. Terjadinya noise pada saluran yang dapat merusak frame Kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat Lapisan data link ini terdiri dari dua sub layer, yaitu : Logical Link Control (LLC). Fungsi LLC adalah melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame merupakan sebuah paket data dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuah checksum untuk melacak data yang korup. Medium Access Control (MAC). Fungsi MAC adalah berurusan dengan mengambil dan melepaskan data dari dan ke kabel, menentukan proto...

TroubleShooting pada Network Layer

TroubleShooting pada Network Layer Network Layer Troubleshooting Pada Layer 3 (Network Layer), teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan, seperti skema alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa  perangkat  tersebut  memiliki pengaturan yang tepat, seperti: Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan Correct subnet mask Default gateway yang benar Pengaturan lain yang diperlukan, seperti DHCP atau DNS beberapa utilitas dapat membantu dengan proses pemecahan masalah. Tiga command  line yang paling umum adalah : ipconfig – Menunjukkan pengaturan IP pada komputer ping – Tes konektivitas jaringan dasar Tracert – Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia beberapa fungsi Network Layer adalah sebagai berikut: Pengalamatan logis  dan melakukan pemetaan ( routing ) terhadap paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus konek...